Produsen BlackBerry, Research in Motion (RIM) dinilai menghadapi ujian
berat tahun 2012 ini. Kewalahan menghadapi iPhone dan Android serta
performa bisnis yang terus menurun membuat RIM harus bertindak cepat.
Para
analis memperingatkan RIM bisa saja terjatuh lebih dalam. Terlebih, RIM
telah mengeluarkan perkiraan keuangan terbaru di mana mereka menyatakan
kemungkinan akan kembali merugi dalam kuartal terakhir. Sebelumnya,
mereka telah rugi sekitar USD 125 juta.
RIM memutuskan menyewa
firma investasi JP Morgan Securities dan RBC Capital Markets untuk
membantu mereka menganalisis berbagai pilihan. Opsi dimaksud bisa jadi
penjualan atau reorganisasi.
Survei dari biro riset IDC
mengungkap bahwa Android saat ini menguasai pangsa pasar smartphone
global sebesar 59%, diikuti Apple dengan 23%. Sedangkan BlackBerry 6,4%,
menurun dari 13,6% tahun lalu.
Di pasar Amerika Serikat, hanya
sekitar 5% pembeli smartphone memilih BlackBerry dalam 3 bulan terakhir,
berdasarkan survei Nielsen. "Outlook kami adalah tahun 2012 akan sangat
berat bagi RIM," kata Roberto Cozza, analis di Gartner.
Cozza
menyatakan, peluncuran platform baru BlackBerry 10 sekitar akhir tahun
ini mungkin tak banyak membantu. Bahkan kalaupun sukses, BlackBerry 10
kemungkinan kurang terdengar gaungnya karena bersamaan dengan rilis
iPhone terbaru.
Terlebih lagi, para developer aplikasi lebih
banyak berinvestasi di iPhone dan Android. "Mereka ingin kaya dan
terkenal. Jadi BlackBerry 10 akan jadi pilihan keempat. Bahkan
Microsoft-Nokia lebih menarik," lanjut Cozza.
Namun seperti dikutipdari AFP, Kamis (31/5/2012), RIM masih punya kekuatan. Terutama pelanggan mereka yang masih loyal.
"Mereka
masih punya pengguna yang loyal di sektor pemerintahan dan bisnis. Dan
di bagian dunia lain seperti Amerika Latin dan Indonesia, mereka adalah brand consumer yang memimpin," kata Jack Gold, analis di J.Gold Associates.
sumber
Thursday, May 31, 2012
Browse » Home »
blackberry
» Harapan BB Ya Cuma Indonesia
Harapan BB Ya Cuma Indonesia
Views
Thursday, May 31, 2012
|
0
komentar
|
Related Post:
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment