Harga BBM melangit, stock BBM berkurang sampai Oktober 2012. Tapi mobil masih banyak bersliweran di jalan-jalan Jakarta.
Pada jaman Rezim SBY ini terkenal dengan asas liberalisme, siapa yg punya modal akan menang dan kuat. Contohnya saja pembatasan penjualan mobil tidak ada, orang bebas membeli kendaraan tanpa aturan.
Sedangkan angkutan umum diabaikan. Metromini tak dirawat, angkutan kota rawan perkosaan. Di jalan-jalan tak aman.
Down payment kendaraan bermotor tidak dibatasi. Akibatnya terjadi pembelian besar-besaran walau kredit.
Infrastruktur tidak dimaksimalkan, akibatnya tidak terjadi pemerataan penduduk di seluruh Indonesia. Semua berpusat pada Jakarta. Jakarta sentris.
Mengapa menteri ESDM tidak berani bertindak keras terhadap kebijakan pembatasan premium subsidi? Ya karena orang-orang disekeliling menteri yang notabene sodara-sodaranya adalah orang kaya tidak mau diatur dengan aturan pembatasan jumlah cc mesin mobil.
Jadilah rakyat Indonesia yang dikuasai oleh orang-orang kaya tidak mau mengurusi diri sendiri. Semua menuju jurang kehancuran di negeri autopilot ini.
Sent from my BlackBerry® smartphone from Sinyal Bagus XL, Nyambung Teruuusss...!
Friday, April 27, 2012
|
0
komentar
|
0 komentar:
Post a Comment