Di luar negeri, seorang milyuner atau jutawan biasanya menjadi kaya karena menemukan inovasi seperti Facebook, Google, Yahoo. Itu didapat dari berfikir bagaimana caranya bisa membantu orang lain yang sedang membutuhkan. Nah kalau di Indonesia, menjadi kaya itu masuklah di birokrasi, anggota DPR, pejabat publik. Maka tak heran karena permintaan publik menjadi pejabat, PNS, maka praktek suap menyuap menjadi hal yang lazim.
Korupsi menjadi jalan keluar bagi yang ingin kaya hidup di Indonesia. Sunat anggaran proyek APBN, sunat anggaran untuk rakyat, maen proyek sana-sini. Penggelapan pajak. Masuk Bea Cukai, Imigrasi. Tujuannya ya sama mengeruk uang secara tidak sah. Jadi selama penegakan hukum disini LETOY dan abal-abal, mustahil perilaku korup menjadi hilang di sini.
Indeks Persepsi Korupsi Indonesia yang ditayangkan di RCTI hari ini di Seputar Indonesia jam 12.00 berada di peringkat 100 dari 180 negara. Hal ini semakin memperihantinkan pada saat peringatan 14 tahun Reformasi yang ditandai oleh kejatuhan Rezim Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998 silam.
Indonesia yang penduduknya mayoritas beragama Islam dikenal dengan rakyatnya yang taat beribadah, dan paling banyak menyumbang populasi Haji di Mekkah setiap tahun. Namun kenapa masih banyak yang tidak sesuai dengan norma agama dan sosialnya ya.
Sekali lagi, kesimpulannya adalah, pola berfikir kaya itu didapat dari berfikir membantu orang lain dengan karya dan inovasi yang mendunia. Lihat saja produk-produk yang dihasilkan di dunia kebanyakan dari pemikir luar negeri, Indonesia hanya dapat menghasilkan produk batik saja yang bisa diekspor.
Anas Urbaningrum, Angelina Sondakh, Muhammad Nazaruddin, I Wayan Koster, Nunun Nurbaeti, dan sederet nama lainnya yang disebut-sebut terseret kasus wisma atlet dan kasus hambalang di Jawa Barat menjadi catatan bahwa politisi Indonesia cepat kaya karena menjadi politikus. Menjadi broker proyek, dapat fee proyek di lahan basah, proyek milyaran, dapat milyaran. Hingga orang berlomba-lomba menjadi politisi dengan cara apapun, nyogok pun dihalalkan.
Tak heran lulusan perguruan tinggi masuk PNS, walau nyogok gak masalah, padahal orang tuanya bergelar haji, berpakaian muslim taat. Sekarang sudah tak malu lagi masuk ke Bea Cukai, Pajak pake cara kongkalingkong. Masuk negara urutan 100 dari 180 negara terkorup bo... Keren gak tuh Indonesia.
Negara pimpinan SBY ini gak mutu, tidak bisa serius memberantas tikus-tikus korupsi. Pola hidup hedonisme menjadi pujaan, hingga uang..uang.. dan uang yang menjadi taraf kehidupan yang layak. Padahal korupsi itu adalah perilaku setan.
Yahoo-XL BlackBerry®
Monday, May 21, 2012
Mau Kaya? Masuk Birokrasi Lahan Basah Aja, Nggak Perlu Kerja Keras Kok
Views
Monday, May 21, 2012
|
0
komentar
|
Related Post:
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
0 komentar:
Post a Comment